Sabtu, 18 Desember 2010

Bangga Jadi Indonesia



“Eh, lo bangga nggak sih sama Indonesia?” tanyaku pada seseorang temanku dengan gaya santai. “Bangga dong!” jawab temanku dengan santai pula. “Emang apa yang bisa dibanggain?” tanyaku lagi. “Ya banyak lah! Yang penting, lw dan gw, bangga dengan bangsa sendiri, Bangsa Indonesia!” jawabnya dengan sedikit memberi motivasi. Belakangan ini, sungguh miris sekali melihat betapa ‘angkuhnya’ Bangsa Indonesia. Tak mau membantu sesama adalah hal ‘lumrah’ dijumpai. Berikut adalah banyak hal yang bisa dibanggakan dari Indonesia sehingga sedikit membentuk persepsi baik terhadap “Indonesiaku dan Indonesiamu”:

1. Indonesia Negara Kepulauan
Indonesia merupakan negara kepulauan, bahkan negara dengan jumlah pulau terbanyak di dunia. Pulau-pulau di Indonesia yang menembus angka 17.508, ternyata banyak disebabkan oleh beberapa hal. Sedikit mengulang sejarah geografis negara kita, Indonesia merupakan negara yang diapit dua benua besar, yaitu benua Australia dan benua Asia. Karena hal tersebut, Indonesia merupakan daratan ‘tanggung’ yang kemudian terpecah-pecah sedemikian rupa, sehingga jumlah pulau di Indonesia mencapai 17 ribu. Dengan status Indonesia sebagai negara kepulauan, ada baiknya jika kita turut bangga kepada Indonesia yang telah berhasil sampai saat ini untuk menjaga pulau-pulaunya tetap berjumlah 17.508, tidak menjadi lebih dan tidak menjadi kurang. Kecuali di beberapa saat terjadi bencana alam, sehingga menyebabkan negara Indonesia kehilangan beberapa pulaunya, mudah-mudahan saja tidak terjadi lagi! Amiin!

2. Keberagaman Suku, Ras, Agama
Warna-warni keberagaman, tercipta sangat indah dan menarik di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh keberagaman suku, ras, dan agama setiap warganya. Mengapa demikian? Karena tiap-tiap provinsi tidak mungkin hanya terdiri satu suku, ras, dan agama. Indonesia, dari sabang sampai merauke, dengan 33 provinsi menjadikan warga negaranya sangat beragam.

Negara Indonesia, pada dasarnya memiliki dua jenis rakyat secara keseluruhan berdasarkan lokasi. Pertama adalah asal melayu dan kedua adalah asal melanesia. Basis melayu, mayoritas terdapat di Indonesia bagian barat, sedangkan basis melanesia, mayoritas terdapat di Indonesia bagian timur. Selain itu, bangsa Indonesia juga tidak hanya terdiri dari suku-suku asli saja, banyak pendatang-pendatang berbendera masing-masing. Awal mulanya mereka sampai di Indonesia hanya untuk berdagang, namun karena mereka merasa nyaman tinggal di Indonesia, membuat mereka berpindah kewarganegaraan, diantaranya berasal dari Arab, India, dan Tionghoa.
Tidak hanya itu saja, mengingat Indonesia berasal dari berbagai macam kepulauan dengan kondisi fisik tiap-tiap pulau berbeda, tentu membuat warganya dapat dengan bebas memilih kepercayaan yang cocok dengan dirinya, apalagi disaat masa reformasi, kebebasan sudah dijunjung tinggi. Namun tetap, kebebasan, tidak boleh melanggar norma-norma yang berlaku. Contohnya adalah di Indonesia bagian barat, terkenal dengan islamnya, dari Aceh, Palembang, Jakarta, Ponorogo, Banjarmasin, dsb. Lalu ada juga pulau Bali dengan agama hindu budhanya.


3. Bhinneka Tunggal Ika
“Meskipun berbeda-beda, tapi tetap satu!” kutipan tersebut ‘membangunkan’ kita agar lebih bangga dengan Indonesia. Mengapa begitu? Penduduk Indonesia seb anyak 231 juta jiwa dan tersebar di 33 provinsi. Dengan rata-rata setiap provinsi terdiri dari 7 juta jiwa, tentunya membuat Indonesia sangat beragam. Keberagaman, baik fisik maupun non fisik, membuat kita tidak boleh terbelenggu hanya pada perbedaan. Diluar dari perbedaan-perbedaan tersebut, kita semua tetap dalam tudung bangsa Indonesia, kita adalah bagian dari peradaban bangsa Indonesia yang memiliki satu tekad dan tujuan demi terselenggaranya kemerdekaan Indonesia.
Motto atau semboyan Indonesia tersebut, merupakan Frasa yang berasal dari bahasa jawa kuna. Disamping itu, semboyan ini pun terdapat dalam Pancasila yang merupakan dasar negara dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Seperti terdapat dalam sila ke-3 pancasila, yaitu “Persatuan Indonesia”, ada hubungan yang sangat erat antar keduanya. Semboyan dan sila ke-3 pancasila, sebaiknya dapat terlestarikan sehingga anak cucu kita semua dapat menikmati keberagaman dan menjadikan Indonesia tetap indah seperti sekarang.


4. Kecerdasan dan Semangat Tinggi milik Rakyat Indonesia
Mengapa harus tingkat kecerdasan dan semangat? Hal tersebut dikarenakan wong Indonesia asli sebenarnya memiliki keahlian dan kemampuan tertentu yang tidak dapat dilakukan oleh rakyat-rakyat negara tetangga. Dukun? Dukun adalah sebuah contoh ‘tak baik’ sebenarnya, namun adakah dukun di negara lain kecuali Indonesia? Tidak ada pastinya. Hal ini juga berlaku dengan tradisi adat di Indonesia yang masih kental. Seperti reog ponorogo dan tari saman yang menurut bangsa lain sangat mustahil untuk dilakukan.
Beberapa tahun silam, Indonesia sudah ‘hampir’ menunjukan jati dirinya. Pembuktiannya adalah banyak dari kompetisi-kompetisi baik formal maupun informal, lokal maupun internasional, otak maupun fisik, yang dimenangkan oleh rakyat-rakyat asli Indonesia, bahkan diantaranya dimenangkan oleh muda-mudi bangsa.


5. Budaya Melimpah
Kebudayaan milik Indonesia, tak terhitung jumlahnya. Mulai dari masakan tradisional, tarian adat, hingga upacara adat pun dimiliki masing-masing daerah. Tari saman milik Nangroe Aceh Darussalam, lalu ada Tahu Tek-tek milik Lamongan, Pempek milik Palembang, Tari Pendet milik Bali, Ondel-ondel milik Jakarta, Gudeg milik Jogjakarta, dan sebagainya. Berbeda sekali dengan negara-negara lain di muka bumi. Amerika Serikat misalnya, dengan luas negara yang hampir satu benua itu, tidak tersedia menu khas yang berbeda-beda tiap daerahnya. Republik Rakyat China pun sama, dimana kita berada dalam negara itu, menu makanan yang tersedia hanya berasal dari mie dan mie. Tidak ada variasi menco lok disana. Berbeda sekali dengan Indonesia, walau namanya memiliki kesamaan, namun tetap rasa dan ‘kemasannya’ berbeda.
Dengan kebudayaan yang melimpah, dan agar tidak terulang kejadian pencurian budaya oleh negara tetangga, sebaiknya kita menjaga kelestarian dan kelangsungan dari budaya-budaya asli milik Indonesia. Jangan biarkan negara tetangga mengambil budaya kita seenaknya! Keluar dari masalah itu, kita juga harus dapat menghormati budaya kita sendiri.


6. Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati atau Biodiversity dunia, adalah sebagian diantaranya merupakan bagian dari Indonesia. Hal tersebut menyebabkan Indonesia sering disebut sebagai paru-paru dunia dan merupakan surga tersendiri bagi beberapa makhluk hidup. 70% jenis ekosistem, buatan maupun alami, di dunia, adalah milik Indonesia. Sawah, hutan, air laut, air tawar, stepa, dan sebagainya terdapat di Indonesia.


Mari Bangga Jadi Bangsa Indonesia.
Indonesia adalah negara yang patut dibanggakan dan akan menjadi negara kebanggaan, jika semua penduduknya bangga menjadi warna negara Indonesia.!!!

0 komentar:

Posting Komentar